• Home
  • Foto Hot
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

artikel berita unik

  • Home
  • Gambar Hot
  • Zona Dewasa
Home » politics » Kisah Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler

Kisah Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler

oleh : artikel berita unik

Berikut adalah kisah orang batak yang lolos dari kekejaman kamp konsentrasi Nazi Hitler. Semoga menambah wawasan!

Di DALAM tubuh Parlindungan Lubis, tidak setetes pun mengalir darah Yahudi. Dia Batak tulen dari Mandailing. Namun kenyataannya, dia harus mendekam selama lima tahun di kamp konsentrasi NAZI , dan masih beruntung bisa keluar dari tempat penyiksaan dan pembantaian yang sadis tiada tandingannya itu. Lubis mengisahkan pengalamannya yang luar biasa itu dalam sebuah otobiografi. Sudah agak lama beredar; namun buku tersebut masih tetap aktual sampai sekarang.


Pasalnya, dialah satu-satunya orang Indonesia yang mengalami langsung hari-hari mencekam di kamp konsentrasi Nazi. Tempat pembantaian yang mengerikan itu sengaja dibangun untuk mewujudkan impian gila Hitler, yaitu memusnahkan etnis Yahudi, kaum gay, orang-orang cacat, gipsi dan Saksi Jehovah.

Berikut ini Anda bisa menyimak mosaik-mosaik pengalaman Pandapotan Lubis yang sungguh dramatis itu, melalui resensi buku tersebut yang ditulis oleh Koencoro : Otobiografi Parlindoengan Loebis.


LUBIS berangkat ke Negeri Belanda untuk belajar Kedokteran, setelah lulus Kandidat I di Betawi (begitu dia menuliskannya). Semasa di Betawi, ia sempat aktif di Jong Islamieten Bond dan Jong Batak, yang kemudian bersama perhimpunan mahasiswa lain (selain Jong Java) bersatu membentuk PPPI dan Indonesia Moeda.

Di Leiden, tak lama ia direkrut Perhimpoenan Indonesia. Sepeninggal Hatta cs, PI bersifat kekirian, dengan garis Stalinis yang jelas. Sempat Lubis menjadi ketua, selama 3 tahun, dan membawa PI ke arah yang tak begitu kiri. Kerjasama dengan Partai Komunis Belanda dihentikan, lalu bekerjasama dengan Partai Sosialis (SDAP).

Kemudian PD II pecah. Mei 1940, saat Jerman bergerak ke barat, Belanda menyerah nyaris tanpa perlawanan. Dan bahkan kemudian kehidupan masih tampak normal dalam pendudukan Jerman. Sebelum serangan Jerman pun, partai NSB yang pro Jerman pernah memperoleh suara cukup besar (separuh suara) dari rakyat Belanda.

Selama pendudukan Jerman ini, Lubis sempat menyelesaikan kuliah di Leiden, lalu menikah di Haarlem, menjajagi bekerja di Utrecht, dan akhirnya membuka praktek di Amsterdam. Tapi kemudian, 26 Juni 1941, dua orang reserse Belanda menjemputnya. Loebis dipenjarakan, dan kemudian dipindahkan ke Kamp Konsentrasi. (Baru pada tahun 1945, Loebis mengetahui alasan penahanannya:

Ternyata Jerman sedang membuka front baru melawan Sovyet, dan para aktivis gerakan pro komunis ditakutkan menjadi partisan di belakang front). Kamp Konsentrasi yang pertama dihuni adalah Kamp Schoorl. Di sini, tawanan belum disuruh bekerja, tetapi hanya disuruh apel dan berolah raga. Kemudian seluruh isi kamp ini digabungkan ke Kamp Amersfoort. Di sini, tawanan memperoleh perkerjaan konstruksi, termasuk memasang kawat berduri. Juga mulai sering disiksa secara kejam, baik oleh orang Jerman, maupun terutama oleh orang NSB.

Lubis kemudian dipindahkan ke Kamp Buchenwald di Jerman. Di sini Lubis mulai kehilangan harapan untuk dibebaskan, kecuali perang berakhir dengan kekalahan Jerman. Ia memutuskan untuk hidup secara efisien dan tanpa hati, untuk bertahan hidup selama mungkin. Di Buchenwald, mereka membuka hutan di pegunungan berkabut, memecah batu, membuat barak, saluran air, listrik, bengkel, dll, selama 7 hari seminggu, 14 jam sehari. Tawanan sering dipukuli, bahkan hingga mati. Tawanan yang mengobrol ditembak.

Namun kemudian Lubis dipindahkan lagi, pada Oktober 1942, ke Sachsenhausen, ke instalasi pabrik pesawat perang Heinkel. Di sini situasi lebih baik. Kamp lebih difokuskan pada pekerjaan teknis, biarpun kekejaman masih berlangsung, dan menyita nyawa manusia segala bangsa di sana. Kali ini, dia ditugaskan sebagai dokter kamp, sehingga tugasnya lebih ringan. Lubis jarang mengulas tentang Yahudi. Ia beralasan bahwa barangkali para Yahudi dipisahkan, dan ditempatkan di kamp tersendiri. Atau barangkali … entahlah. Saat akhirnya pasukan sekutu berhasil masuk ke Jerman, Kamp kacau.


Para tawanan dan penjaga membentuk barisan tak teratur yang terus bergerak ke barat. Tawanan yang keluar barisan langsung ditembak di belakang kepala. Tapi banyak juga penjaga yang juga lari memisahkan diri. Mereka akhirnya berhenti di kampung Grabouw. Sempat barisan dari kamp lain bergabung. Dan akhirnya tentara Russia masuk juga ke kampung itu. Mereka resmi lepas dari tawanan. Tapi perlu waktu untuk memulihkan diri, dan mencari cara untuk lepas dari kawasan Russia, menyeberangi sungai Elbe, masuk ke kawasan Sekutu Barat, dan akhirnya kembali ke Belanda dengan kereta ke Maastricht, lalu naik mobil ke keluarganya di Amsterdam.

Namun, nun di timur, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, dan pada akhir 1945, berita itu mulai terdengar masyarakat Indonesia di Belanda. Lubis dkk langsung menyatakan diri bagian dari Republik Indonesia yang merdeka, dan kekikukan kemudian terjadi lagi. Sempat ada Kongres Pemuda Demokrat Sedunia di Cekoslovakia, dan Loebis ingin menghadiri kongres ini, atas nama Indonesia. Tentu Belanda tak memberikan pass, tetapi atas bantuan Inggris, dia bisa berangkat.

Sambutan untuk Indonesia amat meriah, membuat berang para pemuda Belanda. Lubis kembali ke Belanda menumpang tim Belgia. Pemerintah Belanda akhirnya memperbolehkan orang Indonesia kembali ke negerinya. Namun dengan status sebagai NICA. Banyak yang mengira bahwa ini adalah support yang baik, karena tidak menyadari bahwa NICA justru memusuhi Pemerintah Indonesia Merdeka. Lubis sempat menyadari, dan memberi peringatan kepada lainnya.

Namun saat ia bertolak pulang, ia diberi juga pangkat Mayor NICA, yang tentu ia tolak. Ia mengambil status sebagai dokter kapal, dan dalam status itu sempat menyelundupkan Dr Setia Boedi (Douwes Dekker) kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Lubis meneruskan karir sebagai dokter, dan menolak berpolitik. Bekerja sebagai dokter di PT Timah, Belitung. Zaman kaum komunis Indonesia bangkit, Lubis difitnah dan dipensiunkan dini, karena dianggap tak mau mendukung kaum komunis. Tapi ia tetap tinggal di Belitung. Saat istrinya meninggal, baru ia pindah ke Jakarta. Lubis meninggal di ujung tahun 1994, nyaris tanpa perhatian dari bangsa kita.

source: iamisvamvire.blogspot.com
Subscribe to wisben.com on blogger by Email
Posted by Unknown - Rating: 4.5
Title : Kisah Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler
Description oleh : artikel berita unik, Berikut adalah kisah orang batak yang lolos dari kekejaman kamp konsentrasi Nazi Hitler. Semoga menambah wawasan! Di DALAM tubuh Parlindunga...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Kisah Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Hot Lainnya

  • Misteri Kutukan Tutankhamen
    Misteri Kutukan Tutankhamen
  • BUS Sekolah dari  INDIA !! Ternyata Lebih Parah dari Negeri Kita
    BUS Sekolah dari INDIA !! Ternyata Lebih Parah dari Negeri Kita
  • Foto-foto Hiroshima setelah Bom Atom yang Jarang di Release
    Foto-foto Hiroshima setelah Bom Atom yang Jarang di Release
  • 5 Cara Membuat Ciuman Maut
    5 Cara Membuat Ciuman Maut
  • 10 Bentuk Pulau Unik Paling Menakjubkan di Dunia
    10 Bentuk Pulau Unik Paling Menakjubkan di Dunia
  • Top 10 Monster Jalanan Paling Legendaris
    Top 10 Monster Jalanan Paling Legendaris
  • Cara Mudah Melatih Otak Kanan !
    Cara Mudah Melatih Otak Kanan !
  • INDONESIA BERHASIL CIPTAKAN ROBOT PENCUCI MOBIL !!!
    INDONESIA BERHASIL CIPTAKAN ROBOT PENCUCI MOBIL !!!
  • Inilah Gambar Proses Semut Lahir Keluar Dari Telurnya
    Inilah Gambar Proses Semut Lahir Keluar Dari Telurnya
  • Berjemur di Pagi Hari dapat Meningkatkan Kecerdasan
    Berjemur di Pagi Hari dapat Meningkatkan Kecerdasan
  • Alasan Mistis Soekarno Plih 17 Agustus 1945
    Alasan Mistis Soekarno Plih 17 Agustus 1945
  • 10 Cara Kawin Hewan Yang Aneh dan Unik
    10 Cara Kawin Hewan Yang Aneh dan Unik
  • Cara Kerja TOILET Di Pesawat
    Cara Kerja TOILET Di Pesawat
  • Bocah sakti terjun dari lt.16 gak mati
    Bocah sakti terjun dari lt.16 gak mati
  • Misteri Suku Dogon dan Pengetahuan Rahasia
    Misteri Suku Dogon dan Pengetahuan Rahasia
  • 14 Alat Aneh Yang Sudah Pernah Dipatenkan
    14 Alat Aneh Yang Sudah Pernah Dipatenkan
  • Kata-kata mutiara di Naruto
    Kata-kata mutiara di Naruto
  • Mumi Kucing Berusia 400 Tahun Ditemukan Di Dinding Rumah
    Mumi Kucing Berusia 400 Tahun Ditemukan Di Dinding Rumah
  • Daftar 10 Hewan dengan Harga Jual Paling Tinggi
    Daftar 10 Hewan dengan Harga Jual Paling Tinggi
  • Kisah Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler
    Kisah Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler
  • Monyet lagi spa
    Monyet lagi spa
  • Warna Ungu Bisa Bikin Awet Muda
    Warna Ungu Bisa Bikin Awet Muda
  • Republik Palau, negara tetangga yang terlupakan
    Republik Palau, negara tetangga yang terlupakan
  • 10 Kota dengan Pendidikan Terbaik di Dunia
    10 Kota dengan Pendidikan Terbaik di Dunia
  • Makan Strawberry Bisa Cegah Penurunan Fungsi OTAK
    Makan Strawberry Bisa Cegah Penurunan Fungsi OTAK
  • Inilah Alasan Mengapa Orang Suka Merekam Video Narsis
    Inilah Alasan Mengapa Orang Suka Merekam Video Narsis
  • Pekerjaan Yang Tepat Bagi si Pemalu
    Pekerjaan Yang Tepat Bagi si Pemalu
  • Alasan Tepat Buat Yang Suka Telat Datang ke Sekolah
    Alasan Tepat Buat Yang Suka Telat Datang ke Sekolah
  • Bus "Mengangkang" Solusi Anti Macet Di China
    Bus "Mengangkang" Solusi Anti Macet Di China
  • Pria dijajah wanita dari Jaman Batu Sampai Masa Depan
    Pria dijajah wanita dari Jaman Batu Sampai Masa Depan
Copyright © 2012 artikel berita unik - All Rights Reserved
Design by Tahan Lama - Powered by Blogger